Sementara tim internasional yang bertugas menyelidiki mereka yang bertanggung jawab atas peluncuran rudal itu, mengatakan, pada Rabu bahwa mereka telah kehabisan semua petunjuk dan tidak dapat melanjutkan proses pidana lagi.
Tim Investigasi Gabungan mengutip pengadilan Belanda yang tahun lalu memutuskan Moskow memiliki "kendali menyeluruh" atas Republik Rakyat Donetsk, yang menguasai daerah itu pada Juli 2014.
Hal tersebut menggambarkan percakapan telepon yang direkam. Di mana, para pejabat Rusia mengatakan keputusan untuk memberikan dukungan militer bergantung pada Presiden.
"Ada informasi konkret bahwa permintaan separatis itu disampaikan kepada presiden, dan permintaan itu dikabulkan," ujarnya.
Ia mengatakan, tidak diketahui apakah permintaan tersebut secara eksplisit menyebutkan sistem yang digunakan untuk menembak jatuh MH17.
"Meskipun kami berbicara tentang indikasi kuat, bukti lengkap dan konklusif yang tinggi tidak tercapai," ujarnya.
"Selain itu, Presiden menikmati kekebalan dalam posisinya sebagai Kepala Negara,” ujarnya.