Partai oposisi menuduh pemerintah Presiden Tayyip Erdogan tidak menegakkan peraturan bangunan, dan salah membelanjakan pajak khusus yang dipungut setelah gempa bumi besar terakhir pada 1999 untuk membuat bangunan lebih tahan terhadap gempa.
Erdogan mengatakan oposisi hanya berbohong dan menyebarkan fitnah untuk menodai pemerintah, menghalangi investasi bukannya menghadapi korupsi di kota-kota yang dikelola oposisi.
Kejaksaan negara bagian di Adana memerintahkan penahanan 62 orang dalam penyelidikan atas bangunan yang runtuh, sementara kejaksaan menuntut penangkapan 33 orang di Diyarbakir karena alasan yang sama, lapor kantor berita Anadolu milik negara.
Dikatakan delapan orang telah ditahan di Sanliurfa dan empat di Osmaniye sehubungan dengan bangunan yang hancur yang diyakini memiliki kesalahan, seperti tiang yang dihilangkan.
Polisi menahan pengembang satu kompleks perumahan yang runtuh di Antakya di Bandara Istanbul saat dia bersiap untuk naik pesawat ke Montenegro pada Jumat, (10/2/2023) malam dan dia secara resmi ditangkap pada Sabtu, (11/2/2023) menurut Anadolu.
Pria yang ditangkap itu mengatakan kepada jaksa bahwa dia tidak tahu mengapa kompleks itu runtuh dan keinginannya untuk pergi ke Montenegro tidak ada hubungannya, lapor Anadolu.
"Kami memenuhi semua prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang," katanya seperti dikutip Anadolu dalam pernyataannya. "Semua lisensi diperoleh."
(Rahman Asmardika)