Berlusconi adalah perdana menteri tiga kali antara tahun 1994 dan 2011. Dia dituduh memberikan uang tutup mulut kepada saksi jutaan euro dalam persidangan "bunga-bunga", tetapi mengatakan uang itu diberikan sebagai kompensasi atas kerusakan reputasi orang-orang yang terkait dengan pihak terkenal.
Dia untuk sementara dilarang dari jabatan politik karena tuduhan penipuan pajak, tetapi memenangkan kursi di Senat pada pemilu 2022.
Partai Forza Italia miliknya memainkan peran kunci dalam koalisi sayap kanan yang berkuasa di Italia, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni. Berlusconi memuji pembebasannya sebagai "berita bagus yang mengakhiri kasus hukum panjang yang juga berdampak penting pada kehidupan politik dan kelembagaan Italia".
Sebagai pemimpin Italia, Berlusconi menjalin persahabatan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dan minggu ini, Berlusconi membuat komentar kontroversial tentang perang di Ukraina yang dikutuk oleh Kiev.
Pada Minggu, (12/2/2023) Berlusconi mengatakan dia "tidak akan pernah" bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti yang dilakukan Meloni pada Kamis, (9/2/2023) lalu di Brussel, Belgia di sela-sela pertemuan puncak Uni Eropa.
Berlusconi mengatakan bahwa jika Presiden Zelensky berhenti menyerang dua wilayah Donbas yang didukung Rusia di Ukraina timur, perang tidak akan terjadi. "Jadi saya menilai sangat, sangat negatif perilaku pria ini," katanya.
Meloni menegaskan kembali dukungan Italia untuk Zelensky setelah pernyataan Berlusconi. Dan ajudan Zelensky Mykhailo Podolyak mencela Berlusconi sebagai "seorang agitator yang bertindak demi kepentingan propaganda Rusia".
"Dia menukar reputasi Italia atas persahabatannya dengan Putin," kata Podolyak.
(Rahman Asmardika)