2. Pakistan
Pakistan, negara yang berada di Asia Selatan, pernah mengalami kerusuhan dalam pemilu yang diselenggarakan pada 25 Juli 2018 lalu. Bahkan terjadi aksi bunuh diri dan kekerasan di beberapa tempat, misalnya di area kampanye TPS menjelang dan saat hari pencoblosan. Akibat dari kerusuhan tersebut, lebih dari 200 orang tewas selama pemilu.
Kisruh semakin parah ketika partai petahana Liga Muslim-Nawaz (PMLN) membantah hasil pemilu yang memilih Imran Khan dari partai Tehreek-e-Insaf sebagai perdana menteri baru. Seorang anggota militer yang dekat dengan Khan, diduga melakukan kecurangan suara untuk memenangkan Imran Khan. Namun, Khan berulang kali membantah tuduhan tersebut.
3. Kongo
Pasukan keamanan Kongo telah membunuh sedikitnya 24 orang dan menahan puluhan lainnya secara sewenang-wenang sejak Presiden Joseph Kabila diumumkan sebagai pemenang pemilihan presiden pada 9 Desember 2011. Pemilihan itu dikritik keras oleh pengamat pemilu internasional dan nasional karena kurang kredibilitas dan transparansi. Diketahui, anggota pengawal keamanan kepresidenan, polisi, dan pasukan keamanan lainnya menembaki sekelompok orang di jalan yang mungkin memprotes hasil pemilihan.
Kerusuhan pemilu di negara tersebut kembali terjadi pada Desember 2018. Ketika itu, kandidat presiden bernama Martin Fayulu, menolak hasil pemilu yang menunjukkan bahwa ia kalah suara dari rivalnya, Felix Tshisekedi. Akibat aksi kerusuhan itu, sebanyak 34 orang tewas dan 241 orang ditahan selama gelaran pemilu di Kongo.