Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tergerus Air Sungai, Masjid Bersejarah dan Rumah Warga di Rohul Riau Terancam Longsor

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 01 Maret 2023 |13:11 WIB
Tergerus Air Sungai, Masjid Bersejarah dan Rumah Warga di Rohul Riau Terancam Longsor
Masjid Bersejarah di Rokan Hulu Terancam Longsor
A
A
A


ROKAN HULU-Pembatas sungai atau tebing di Sungai Batang Lubuh yang berlokasi Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) kondisinya sudah sangat memperihatinkan karena tergerus arus air sungai.

Runtuhnya tebing tersebut akan sangat berdampak terhadap masyarakat setempat. Pasalnya, di pinggir sungai tersebut masih ada belasan rumah warga. Selain itu, di lokasi tersebut juga Surau Suluk Syeh Muhammad Kayo yang bersejarah dan menjadi tempat masyarakat untuk menjalankan ibadah, letaknya hanya sekitar 10 meter dari pinggir Sungai.

(Baca juga: Jalan Raya Malang-Blitar Terputus Diterjang Longsor)

Salah satu dampak yang mungkin terjadi adalah akan robohnya rumah warga dan Surau Suluk Syeh Muhammad Kayo tersebut. Pasalnya, runtuhan tanah di pinggir sungai tersebut, dari tahun ke tahun semakin meluas.

Dampak lain yang mungkin terjadi adalah runtuhnya jembatan yang berlokasi di Jalan raya Kecamatan Bonai Darussalam yang merupakan penghubung Kabupaten Rokan Hulu ke Kabupaten Bengkalis.

Imam Surau Suluk Syeh Muhammad Kayo Abu Bakar mengaku bahwa kondisi hampir runtuhnya pemukiman warga dan Surau Suluk di Desa Sontang tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun silam.

"Yang paling parah itu sejak dua tahun terakhir, ketika air meluap, maka pinggir Sungai akan terus tergerus. Kita khawatir jika dibiarkan terus-menerus akan runtuh pemukiman warga dan surau suluk ini," kata Abu Bakar, Senin (27/2/2023).

Melihat kondisi itu, Abu Bakar berharap kepada pemerintah agar dibangunkan tembok penahan tebing (Turap), agar bisa menahan tanah di pinggir supaya tidak tergerus oleh air.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ustadz Abdul Gani. Dimana, sebagai salah seorang jamaah di Surau Suluk Syeh Muhammad Kayo tersebut, dirinya juga berharap dibangunkan turap untuk mempertahankan kondisi Surau Suluk tersebut.

"Harapan kami cuma dibangunkan turap. Agar tanah di pinggir sungai tidak tergerus air," kata Abdul Gani yang merupakan guru ngaji di Surau Suluk tersebut.

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Sontang Zulfahrianto, mengaku bahwa pemerintah Desa mendukung apa yang menjadi permintaan masyarakat terkait pembangunan turap penahan tebing di pinggir sungai yang letaknya hanya kurang lebih 15 meter dari lokasi bangunan Surau Suluk Syeh Muhammad Kayo tersebut.

Namun kata dia, kondisi keuangan Desa yang peruntukannya dan jumlahnya juga terbatas, mustahil rasanya bisa diarahkan untuk pembangunan turap pinggir Sungai yang panjangnya itu mencapai lebih kurang 250 meter tersebut.

Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah yang memiliki anggaran besar untuk segera membangunkan turap penahan tebing itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement