Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Berpengaruh di Dunia, Penelitiannya Buat Perubahan

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Kamis, 09 Maret 2023 |12:00 WIB
5 Ilmuwan Perempuan Indonesia yang Berpengaruh di Dunia, Penelitiannya Buat Perubahan
Yessi Widya Sari. (Foto: Alumniipbpedia)
A
A
A

4. Yessie Widya Sari

  

Yessie Widya Sari merupakan dosen Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB. Ia terpilih menjadi salah satu dari 99 Inspiring Women versi GlobeAsia berkat dedikasi dan prestasinya di bidang sains. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi untuk perempuan-perempuan Indonesia yang mempunyai prestasi luar biasa.

Nama Yessie semakin dikenal setelah menemukan bioplastik sebagai pengemas barang pertanian dan makanan yang tahan lama sehingga memperkecil jumlah tingkat limbah plastik. Dirinya berhasil menjaga kelestarian bumi sekaligus menolong masyarakat luas. Perempuan kelahiran Jakarta, 14 April 1980 ini adalah sosok dosen yang memiliki segudang penghargaan. Sebelumnya, ia terpilih sebagai penerima penghargaan L’Oreal Women in Science tahun 2018 atas penelitian unik di bidang life science.

5. Korri Elvanita El Khobar

Korri Elvanita El Khobar adalah sosok ilmuwan perempuan Indonesia yang aktif di dunia penelitian ilmiah terutama tentang penyakit hepatitis. Penemuan fenomenalnya adalah ketika ia berhasil menemukan cara untuk mendeteksi awal kanker hati pada penderita infeksi virus hepatitis kronis. Peneliti Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman ini menggunakan Polo Like Kinase 1 (PLK1) sebagai biomarker untuk deteksi awal karsinoma hati seluler atau hepatocellular carcinoma (HCC) pada penderita infeksi virus hepatitis B dan C kronis di Indonesia.

Lulusan University of Sydney itu beberapa kali mendapat penghargaan berkat penemuannya. Korri adalah salah satu pemenang L’Oréal UNESCO For Women in Science National Fellowship Awards 2018, Westmead Research Foundation Top-Up Grant pada 2015, dan University of Sydney Postgraduate Research Support Scheme pada 2016.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement