LONDON – Perdana Menetri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada BBC bahwa dia meningkatkan dana untuk angkatan bersenjata karena dunia menjadi lebih tidak stabil dan ancaman terhadap keamanan meningkat.
Pengeluaran pertahanan akan meningkat hampir 5 miliar poundsterling (Rp94 triliun) selama dua tahun ke depan.
Tapi kantor PM No 10 tidak memberikan kerangka waktu untuk ambisi jangka panjang untuk meningkatkan pengeluaran hingga 2,5% dari pendapatan nasional.
Saat ditekan terkait ambisi untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi 2,5% dari pendapatan nasional tidak ada artinya tanpa kerangka waktu, Sunak mengatakan pemerintah harus dinilai "atas tindakan kita".
Sunak mengatakan dia telah mengawasi peningkatan terbesar dalam pembelanjaan pertahanan sejak akhir Perang Dingin dan pemerintah telah meningkatkan pembelanjaan setiap tahun sejak saat itu.
"Kami adalah salah satu pembelanja pertahanan terbesar di dunia, terbesar di Eropa, dan itu akan terus berlanjut," terangnya, dikutip BBC.
Namun, Partai Buruh menunjukkan bahwa pembelanjaan pertahanan belum mencapai 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) sejak keluar dari pemerintahan pada tahun 2010. Inggris saat ini menargetkan untuk membelanjakan 2% dari PDB untuk pertahanan setiap tahun, angka terbaru menunjukkan.
Follow Berita Okezone di Google News