Share

Sebelum Dimutilasi di Wisma Kaliurang, Korban Dilumpuhkan dengan Benda Tumpul

Erfan Erlin, iNews · Rabu 22 Maret 2023 11:22 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 22 510 2785545 sebelum-dimutilasi-di-wisma-kaliurang-korban-dilumpuhkan-dengan-benda-tumpul-K4i4oMuC7P.jpg Polisi menunjukkan barang bukti dalam kasus mutilasi di wisma Kaliurang. (MPI/Erfan Erlin)

YOGYAKARTA - Tim Medis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara atau Bayangkara Forensic Medicine Center (BFMC) mengungkap fakta, korban mutilasi di wisma Kaliurang mendapat kekerasan dari benda tumpul. Diduga korban Ayu Indraswari asal Yogyakarta mendapat kekerasan lain sebelum dimutilasi.

Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda DIY dari Tim Bhayangkara Forensic Medicine Center, AKBP dr D Aji Kadarmo menuturkan, mereka yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban dilakukan pada Senin (20/3/2023).

"Kemudian dilakukan pemulasaraan untuk diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," kata dia, Rabu (22/3/2023).

Aji menyebutkan, korban berjenis kelamin perempuan berumur 30-40 tahun. Di mayat ini ditemukan pembusukan di bagian tertentu, terutama perut. Sehingga diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.

Pada mayat tersebut ditemukan ada luka. Luka tersebut adalah luka dalam bagian potongan terbesar terpisah 3 bagian. Yaitu bagian setinggi kedua pangkal paha sebanyak dua buah, bagian besarnya lagi sudah terpisah perut dari setinggi paha sampai kepala yang benar-benar terpisah.

"Sebenarnya belum terpisah setinggi leher kulit menggelambir di bagian belakang," tuturnya.

Kemudian bagian tubuh lain yaitu dada, perut, tungkai atas, tungkai bawah ditemukan ada potongan-potongan kecil sampai sedang. Jumlahnya cukup banyak karena mencapai 62 potongan.

Temuan menonjol lainnya adalah beberapa kekerasan tumpul di bagian kepala dengan luka terbuka. Gunanya adalah untuk melumpuhkan korban sebelum mengeksekusi di bagian leher menggunakan kekerasan Sajam.

"Sedangkan berupa potongan dada perut dan kedua paha akibat kekerasan sajam," ujarnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Menurutnya, pola luka ini signifikan identik dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Kemudia pihaknya juga mengambil sampel DNA dari korban, anak korban, kemudian tersangka dari barang bukti.

"Tujuannya memperkuat pemeriksaan scientific crime Polda DIY," ujarnya.

Sementara itu, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra menambahkan seperti keterangan pelaku, sebelum mengeksekusi korban, pelaku terlebih dahulu melumpuhkan korban dengan memukul kepala bagian belakang korban. Pukulan tersebut meninggalkan luka goresan di kepala bagian belakang.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini