YOGYAKARTA - Tim Medis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara atau Bayangkara Forensic Medicine Center (BFMC) mengungkap fakta, korban mutilasi di wisma Kaliurang mendapat kekerasan dari benda tumpul. Diduga korban Ayu Indraswari asal Yogyakarta mendapat kekerasan lain sebelum dimutilasi.
Kasubbid Dokpol Biddokkes Polda DIY dari Tim Bhayangkara Forensic Medicine Center, AKBP dr D Aji Kadarmo menuturkan, mereka yang melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban dilakukan pada Senin (20/3/2023).
"Kemudian dilakukan pemulasaraan untuk diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan," kata dia, Rabu (22/3/2023).
Aji menyebutkan, korban berjenis kelamin perempuan berumur 30-40 tahun. Di mayat ini ditemukan pembusukan di bagian tertentu, terutama perut. Sehingga diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.
Pada mayat tersebut ditemukan ada luka. Luka tersebut adalah luka dalam bagian potongan terbesar terpisah 3 bagian. Yaitu bagian setinggi kedua pangkal paha sebanyak dua buah, bagian besarnya lagi sudah terpisah perut dari setinggi paha sampai kepala yang benar-benar terpisah.
"Sebenarnya belum terpisah setinggi leher kulit menggelambir di bagian belakang," tuturnya.
Kemudian bagian tubuh lain yaitu dada, perut, tungkai atas, tungkai bawah ditemukan ada potongan-potongan kecil sampai sedang. Jumlahnya cukup banyak karena mencapai 62 potongan.
Temuan menonjol lainnya adalah beberapa kekerasan tumpul di bagian kepala dengan luka terbuka. Gunanya adalah untuk melumpuhkan korban sebelum mengeksekusi di bagian leher menggunakan kekerasan Sajam.
"Sedangkan berupa potongan dada perut dan kedua paha akibat kekerasan sajam," ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News