HUNGARIA - Hungaria mengatakan tidak akan menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin jika dia memasuki negara itu, meskipun Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya pekan lalu, menuduhnya mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.
Kepala staf Perdana Menteri (PM) HUngaria Viktor Orban, Gergely Gulyas, mengatakan pada Kamis (23/3/2023) bahwa meskipun HUngaria adalah penandatangan Statuta Roma, perjanjian yang menciptakan ICC, dan meratifikasinya pada 2001, menangkap Putin tidak akan memiliki dasar hukum Hungaria.
“Kami dapat mengacu pada undang-undang Hongaria dan berdasarkan itu kami tidak dapat menangkap Presiden Rusia… karena undang-undang ICC belum diumumkan di Hongaria,” terangnya, dikutip BBC.
Dia menambahkan bahwa pemerintah Hungaria belum membentuk sikap terhadap surat perintah penangkapan ICC untuk Putin.
Komentar tersebut mungkin tidak terlalu mengejutkan bagi tetangga Hungaria di Eropa.
Orban dan pemerintahannya selalu menjadi sekutu terdekat Kremlin dalam blok Eropa. Setelah Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk menginvasi Ukraina pada tahun lalu, Orban adalah pemimpin Uni Eropa yang paling enggan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Hungaria juga merupakan anggota NATO dan telah menyuarakan keberatan terhadap negara-negara Barat yang mengirim senjata ke Ukraina. Orban telah memperingatkan bahwa Eropa "melayang ke" perang di Ukraina dan telah melakukan upaya ekstensif untuk memblokir Ukraina agar tidak bergabung dengan NATO. Itu juga menghambat upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO.
Follow Berita Okezone di Google News