Pemimpin oposisi dan mantan PM, Yair Lapid, telah menolak janji-janji Netanyahu sebagai "kebohongan".
"Hentikan upaya untuk mengubah kita menjadi negara yang tidak demokratis," desak Lapid kepada Netanyahu.
"Dengarkan ratusan ribu patriot setia yang turun ke jalan,” lanjutnya.
Pemimpin Partai Persatuan Nasional dan mantan menteri pertahanan Benny Gantz mentweet bahwa dia percaya banyak orang di parlemen Israel, yang dikenal sebagai Knesset, menentang perubahan tersebut.
"Malam ini jelas tanpa keraguan bahwa kudeta akan sangat merusak demokrasi dan masyarakat Israel," terangnya.
"Ini akan menjadi pelanggaran langsung terhadap keamanan Israel dan kurangnya tanggung jawab nasional dari urutan pertama,” ujarnya.
Undang-Undang Ketidakmampuan yang baru, yang disahkan dengan 61 suara berbanding 47 di Knesset yang memiliki 120 kursi setelah perdebatan sepanjang malam yang panas, mencegah seorang perdana menteri dinyatakan tidak layak untuk menjabat oleh jaksa agung.