Perubahan tersebut pada akhirnya akan menghapus Mahkamah Agung dari kekuasaan penting untuk menjatuhkan undang-undang.
Sebagian besar sarjana hukum mengatakan mereka akan secara efektif menghancurkan independensi peradilan, sementara lawan menggambarkan mereka sebagai upaya "kudeta rezim".
Awal pekan ini, koalisi mengumumkan akan menunda sebagian dari pemeriksaan yudisial sampai setelah jeda Knesset untuk liburan Paskah Yahudi.
Namun, yang terpenting, koalisi juga mengatakan akan berusaha untuk mendorong perubahan penting pada komite penunjukan yudisial sebelum reses dimulai pada 2 April, meskipun dengan beberapa modifikasi yang dilihatnya sebagai isyarat untuk melunakkan reformasi.
Oposisi segera menolak langkah tersebu. Sedangkan para pemimpin protes mengatakan pengumuman itu bukan kompromi tetapi deklarasi perang melawan demokrasi Israel dan warganya.
(Susi Susanti)