Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Lewat Spionase Industri, China Curi Rahasia Teknologi Amerika

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 26 Maret 2023 |04:16 WIB
Lewat Spionase Industri, China Curi Rahasia Teknologi Amerika
Spionase (Okezone)
A
A
A

'China ingin menggulingkan status kita'

Dalam pernyataan Departemen Kehakiman AS tentang Zheng, agen FBI Alan Kohler Jr. mengatakan bahwa China menyasar "kecerdasan Amerika" dan berusaha untuk "menggulingkan status kita" sebagai pemimpin global.

Zheng adalah seorang enjiner yang berspesialiasi dalam teknologi penyegelan turbin dan pernah mengerjakan berbagai teknologi untuk mengatasi kebocoran dalam enjinering turbin uap. Segel tersebut mengoptimalkan kinerja turbin "dengan meningkatkan tenaga atau efisiensi atau memperpanjang masa kegunaan mesin", kata DOJ.

Turbin gas yang menenagai pesawat terbang adalah komponen sentral dalam pengembangan industri penerbangan China.

Kedirgantaraan dan peralatan aviasi termasuk dalam 10 sektor yang disasar otoritas China untuk pengembangan cepat demi mengurangi ketergantungan negara tersebut pada teknologi asing, dan akhirnya melampauinya.

Namun spionase industri China jugs menyasar sektor-sektor lain.

Menurut Ray Wang, pendiri dan CEO perusahaan konsultasi Constellation Research yang berbasis di Silicon Valley, di antara sektor-sektor tersebut ialah pengembangan farmasi dan nanoteknologi - rekayasa dan teknologi yang dilakukan pada skala nano untuk digunakan di berbagai bidang seperti obat-obatan, tekstil dan kain, dan mobil. Satu nanometer adalah sepersejuta meter.

Ini juga mencakup obat-obatan, bioteknologi - meniru proses biologis untuk tujuan seperti pengembangan prostesis yang biokompatibel dan pertumbuhan jaringan regeneratif.

Wang mengutip sebuah anekdot dari mantan kepala penelitian dan pengembangan untuk sebuah perusahaan Fortune 100, yang berkata kepadanya bahwa "orang yang paling dia percayai" - seseorang yang begitu dekat, hingga anak-anak mereka tumbuh bersama - akhirnya ketahuan sebagai antek Partai Komunis China.

"Dia dengan ramah menjelaskan kepada saya bahwa mata-mata ada di mana-mana," ujarnya.

Di masa lalu, spionase industri dari negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Singapura dikhawatirkan, kata Marro. Namun, setelah perusahaan-perusahaan asli di negara-negara tersebut muncul sebagai pemimpin pasar yang inovatif dengan cara mereka sendiri - dan karena itu mulai berkeinginan untuk melindungi properti intelektual mereka sendiri - kemudian pemerintah mereka mulai menerbitkan peraturan yang menganggap persoalan tersebut lebih serius.

"Seiring perusahaan-perusahaan China menjadi semakin inovatif selama satu dekade terakhir, kita melihat jelas penguatan proteksi hak-hak properti intelektual mengikutinya," kata Marro.

China juga mendapatkan keahlian dengan membuat perusahaan luar negeri menyerahkan teknologi mereka di bawah kesepakatan joint venture dengan imbalan akses ke pasar China. Kendati diprotes, pemerintah China selalu membantah tuduhan pemaksaan.

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement