Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Misteri Hilangnya Kapsul Radioaktif Mematikan Berukuran 20 Cm di Thailand

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 27 Maret 2023 |10:35 WIB
Misteri Hilangnya Kapsul Radioaktif Mematikan Berukuran 20 Cm di Thailand
Silinder Cessium yang hilang. (Foto: PRD Prachinburi)
A
A
A

Hadiah 50.000 Baht (Rp22,5 juta) ditawarkan kepada siapa saja yang memberikan informasi yang membantu pencarian dan pemulihan kapsul berbentuk silinder itu.

Otoritas nuklir Thailand, Lembaga Atom untuk Perdamaian (Office of Atoms for Peace, OAP), belum menemukan benda yang hilang itu, tetapi mereka telah menemukan petunjuk penting — debu di sebuah smelter di provinsi yang sama menunjukkan hasil tes positif untuk kontaminasi Sesium-137.

Tampaknya amat mungkin bahwa zat radioaktif tersebut sudah dilebur, meninggalkan debu baja yang terkontaminasi, dan bahan limbah yang tersisa setelah prosesnya dikirim ke pabrik daur ulang.

"Kami menerima laporan bahwa setelah mereka meleburkan Sesium-137, material yang tersisa kemudian dikirim ke pabrik daur ulang," kata Chulapong Taweesri, kepala Departemen Pekerjaan Industri kepada media Thailand.

Ia menambahkan bahwa smelter tersebut menerima Sesium-137 untuk dileburkan dua pekan yang lalu. Ia tidak mengonfirmasi apakah itu berasal dari pembangkit listrik tenaga uap atau tidak.

Para pejabat Thailand bersikeras bahwa debu radioaktif belum menyebar ke lingkungan, tetapi masyarakat di sekitar pabrik sekarang khawatir akan potensi risiko kesehatan.

Pihak berwenang sudah menutup pabrik dan para pekerja telah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan dan memastikan apakah mereka telah terpapar bahan radioaktif. Sejauh ini, belum ada yang menunjukkan gejala paparan radiasi.

Penyelidikan polisi terhadap Sesium yang hilang terhambat oleh kurangnya akses ke PLTU - Pembangkit Listrik Nasional 5A - segera setelah insiden itu dilaporkan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement