Namun, Drake tidak merinci dugaan kebencian tersebut, atau apakah itu ada hubungannya dengan identitas gender tersangka atau orientasi Kristen di sekolah tersebut. Drake mengatakan sekolah tersebut dipilih untuk diserang tetapi korban individu menjadi sasaran secara acak.
Insiden ini merupakan yang terbaru dalam epidemi kekerasan senjata dan penembakan massal mematikan yang terus meneror institusi pendidikan di Amerika Serikat (AS).
Pada Februari, seorang pria bersenjata menembak mati tiga orang di Universitas Michigan sebelum ditemukan tewas bunuh diri. Sementara pada Oktober tahun lalu penembakan di sekolah si St. Louis juga menewaskan tiga orang.
(Rahman Asmardika)