Sejumlah orang yang merasa tidak puas dengan perubahan yang terjadi, diam-diam melakukan perlawanan. Sekitar 25 orang bersenjata yang dipimpin Panembahan Bagor melakukan serangan brutal.
Rumah wormer dibakar. Gudang kopi dan lada kolonial dihancurkan, termasuk membunuh lurah dan menikam Bupati Mas Sumodiwiryo beserta beberapa kerabatnya.
Dalam peristiwa 9 Oktober 1825 itu Bupati Pacitan Mas Sumodiwiryo yang belum lama dilantik, tewas. Pada saat peristiwa terjadi, Wormer dan Mas Tumenggung Jogokaryo I (bupati lama), ayah Mas Sumodiwiryo sedang tur inspeksi ke pedalaman.
Atas insiden itu, pasukan Mas Tumenggung Jogokaryo I dan kolonial Belanda melakukan serangan balik. Pasukan pemberontak (Pasukan Diponegoro) yang dipimpin Dipoatmojo, yakni yang mengaku putra Diponegoro, dihabisi.
“Perdamaian di Pacitan sekali lagi hampir sepenuhnya dipulihkan dan penduduk desa dapat kembali ke permukiman mereka”.
(Fakhrizal Fakhri )