Sebagai protes, Issaoui membakar dirinya sendiri sampai mati.
Kekerasan meletus di pemakaman pesepakbola ketika para demonstran melemparkan batu ke arah polisi yang menembakkan gas air mata.
Dia adalah mantan pemain untuk tim papan atas Tunisia US Monastir dan ayah dari empat anak.
Kakaknya mengatakan kepada wartawan setempat bahwa Issauoi menderita luka bakar tingkat tiga dan dokter tidak dapat menyelamatkan nyawanya.
Tindakannya merupakan gaung dari protes pada 2010 ketika pedagang kaki lima Mohamed Bouazizi membakar diri. Itu memicu gelombang demonstrasi yang menyebabkan penggulingan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali pada tahun berikutnya.
Presiden saat ini, Kais Saied, memicu kontroversi pada 2021 ketika dia memecat perdana menteri dan menangguhkan parlemen. Sejak itu, dia mendorong melalui konstitusi baru yang mengabadikan dominasinya. Pemerintah Tunisia belum mengomentari kematian Issaoui.
(Susi Susanti)