Di tahun yang sama otoritas agama dari Uni Emirat Arab dan Arab Saudi mengecam keras Blood Qur’an.
Setelah kejatuhan Saddam pada 2003, Blood Qur’an disingkirkan dari tampilan publik. Para penjaga masjid telah menyimpan Blood Qur’an sampai ulama dan politisi dapat memutuskan apa yang harus dilakukan dengan Alquran yang membingungkan ini.
(Rahman Asmardika)