Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ramai Isu Turis Taiwan Dipalak Rp60 Juta di Bali, Imigrasi: Kemungkinan Hoaks

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Kamis, 27 April 2023 |16:34 WIB
Ramai Isu Turis Taiwan Dipalak Rp60 Juta di Bali, Imigrasi: Kemungkinan Hoaks
Ilustrasi turis di bandara (Foto: Antara)
A
A
A

Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa forum itu hanya merupakan medium curhat dari akun-akun anonim. Kemungkinan besar, sambungnya, para admin forum tidak mengetahui identitas dari akun-akun anonim yang curhat di sana.

Oleh karenanya, Barron menyimpulkan ada dugaan bahwa isu pemerasan oknum petugas Imigrasi Bali terhadap turis Taiwan adalah hoaks yang sengaja digulirkan untuk menjelek-jelekkan citra Indonesia di mata dunia.

"Saat ini sumber utama dari viralnya berita tersebut juga sudah tidak bisa diakses, dan kemungkinan ditutup. Bisa jadi ini hoax yang ingin menjelekkan Indonesia," terangnya.

Hasil penelusuran pihak Imigrasi, sumber berita yang viral tersebut yaitu tayangan di Stasiun TV CTS Taiwan. Di mana, stasiun TV tersebut telah mentake down atau menurunkan siaran berita yang mengangkat dugaan pemerasan tersebut.

Sekadar informasi, viralnya kejadian ini bermula dari akun Ludai (NeverEnough) yang menceritakan pengalaman mengambil foto di area terbatas Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Ia menyebut ada petugas Bea Cukai menghampiri dan kemudian membawanya ke ruang gelap.

Kemudian, ia diberitahukan akan direpatriasi ke negara asal. Untuk menghindari repatriasi dan mendapatkan kembali paspornya, turis itu menyepakati pembayaran denda yang dikurangi. Ia pun menyepakati permintaan petugas tersebut untuk tidak menceritakan pengurangan denda yang telah diterima.

Setelah permintaan-permintaan disepakati, petugas tersebut meminta turis itu untuk merekam sidik jari. kemudian, petugas melakukan stempel atau cap paspor turis Taiwan tersebut dan dipersilakan melanjutkan perjalanannya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement