NAIROBI – Korban dari sekte gereja sesat di Kenya kembali bertambah setelah pihak berwenang menemukan 109 mayat di kuburan massal di Hutan Shakahola, dimana sebelumnya puluhan mayat pengikut Gereja Good News International ditemukan.
Berikut fakta-fakta terkait penemuan kuburan massal pengikut sekte gereja sesat itu:
1. Perintahkan pengikutnya kelaparan
Pengikut sekte Gereja Good News International di dekat kota pesisir Malindi, Kenya dikabarkan percaya bahwa mereka akan masuk surga jika mereka kelaparan. Karena kepercayaan inilah ratusan pengikut gereja akhirnya menemui ajal mereka karena tidak makan dan minum.
Namun, menurut Menteri Dalam Negeri Kenya Kithure Kindiki mengatakan beberapa korban juga mengalami kekerasan fisik, diduga oleh gereja sesat tersebut.
"Laporan awal yang kami dapatkan adalah beberapa korban mungkin tidak mati kelaparan. Ada cara lain yang digunakan, termasuk menyakiti mereka, hanya dengan pengamatan fisik dan awal," kata Kindiki.
109 Mayat Korban Sekte Kelaparan Kenya Ditemukan di Kuburan Massal, Korban Sebagian Besar Anak-Anak
2. Korban sebagian besar anak-anak
Kindiki mengatakan bahwa sebagian besar dari 109 mayat yang ditemukan di kuburan massal di Hutan Shakahola adalah anak-anak. Dia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar anak-anak korban sekte yang ditemukan dalam kuburan massal itu adalah perempuan.
"Laporan yang kami terima adalah banyak (mayat) anak-anak yang ditemukan... Sebagian besar anak-anak, diikuti perempuan. Laki-laki lebih sedikit," kata Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki kepada wartawan, sebagaimana dilansir Reuters.