Di sisi lain, pasukan elite Raider sering diterjunkan memburu KKB teroris di Bumi Cendrawasih. Peran pasukan ini sangat dibutuhkan untuk menjaga Papua dari pemberontakan KKB Teroris.
Berbagai misi juga dijalankan dengan sukses. Di antaranya, saat Pasukan Para Raider 431/Satria Setia Perkasa (SSP) yang diterjunkan untuk memburu kelompok separatis yang menembak anggota Brimob Bharatu Bachtiar Yuniwandaru.
Sebelumnya, Pasukan Khusus Raider Kostrad juga mencuri perhatian menyusul peristiwa penembakan kepada pekerja PT Iskara Karya di Kabupaten Nduga, Papua. Saat itu, Pasukan elite baret hijau ini diturunkan untuk memburu kelompok separatis Egianus Kogoya yang bertanggung atas peristiwa keji tersebut.
Pelatihan Raider biasa dilaksanakan selama 84 hari, mereka memiliki kemampuan tambahan, yakni kemampuan Raider. Mereka punya kemampuan operasional di semua medan laga, baik di perkotaan, hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan udara.
Untuk menjadi seorang Prajurit Para Raider. Setiap calon anggota akan digembleng latihan dalam tiga tahap. Ketiga tahap itu adalah tahap basis, tahap gunung hutan, dan tahap rawa laut.
1. Tahap Basis
Pasukan mendapat pelatihan menghadapi pertempuran kota, pertempuran jarak dekat, dan ilmu medan. Penghancuran medan dan pembebasan tawanan diajarkan di tahapan ini. Mereka digembleng keras dalam tahapan ini.
2. Tahap Gunung Hutan
Pasukan dilatih survival di hutan belantara dan kemampuan gerilya di gunung. Bahkan dalam tiga hari mereka tidak dibekali makanan, hanya garam dan korek api yang dibawa pasukan. Mereka diuji untuk tetap survive dalam kondisi seminim apapun.
3. Tahap Rawa Laut
Para raider digembleng kemampuan tempur di laut.
(Fakhrizal Fakhri )