BANGKOK - Salah satu kandidat perdana menteri (PM) terkemuka Thailand Paetongtarn Shinawatra pada Rabu, (3/5/2023) mengatakan bahwa dia akan melanjutkan kampanyenya pekan depan setelah melahirkan beberapa hari lalu. Paetongtarn menyatakan bahwa dia tetap yakin akan menang telak dalam pemilu.
Paetongtarn, (36), calon terdepan dalam banyak jajak pendapat untuk pemilihan 14 Mei, tampil pertama kali di depan umum dalam sebulan untuk memperkenalkan anak keduanya Prutthasin, yang dipanggil dengan nama Thasin, yang lahir pada Senin, (1/5/2023).
Partai Pheu Thai Paetongtarn juga memimpin dalam jajak pendapat baru-baru ini dan telah memenangkan setiap pemilihan sejak 2001, termasuk dua pemilihan dengan hasil telak.
"Thailand perlu berubah dan partai Pheu Thai adalah satu-satunya jawaban," kata Paetongtarn dalam konferensi pers di sebuah rumah sakit Bangkok, tak lama setelah memperkenalkan anaknya, yang dia gambarkan sebagai "berkah".
"Kita tidak bisa menunggu lagi... Jika Pheu Thai bisa menang telak dan menjadi pemerintah, kita bisa segera melakukan perubahan," lanjutnya, sebagaimana dilansir Reuters.
Sebagian besar analis memperkirakan Pheu Thai akan gagal total dan perlu membentuk aliansi, yang gagal dilakukan pada pemilu 2019. Itu adalah jajak pendapat pertama yang diadakan sejak pemerintahan bibinya, Yingluck Shinawatra, digulingkan dalam kudeta pada 2014.
Keluarga Shinawatra tetap menjadi figur yang membagi Thailand. Keluarga itu dicintai oleh banyak orang selama bertahun-tahun karena kebijakan populisnya, tetapi dicerca oleh beberapa keluarga dan institusi paling kuat di negara itu.
Ayah Paetongtarn, Thaksin Shinawatra, adalah perdana menteri selama lima tahun sebelum dia digulingkan oleh militer dalam kudeta pada 2006. Dia dan saudarinya Yingluck sama-sama mengasingkan diri untuk menghindari hukuman penjara karena penyalahgunaan kekuasaan, tuduhan yang menurut mereka bermotivasi politik.
Pada Senin, Thaksin, (73), menegaskan kembali janjinya di Twitter bahwa dia akan kembali ke Thailand setelah 15 tahun di pengasingan. Paetongtarn pada Rabu menekankan setiap kepulangan tidak akan terkait dengan politik.
"Ayah ingin kembali untuk merawat cucu-cucunya. Dia tidak mengatakan ingin menjadi perdana menteri," katanya.
(Rahman Asmardika)