Maldonado mengatakan bahwa kira-kira setengah jam sebelum kejadian, sekelompok sekitar 20 orang yang telah tinggal di pusat pergi dan berjalan untuk menunggu di halte bus. Dia sebelumnya mengatakan kepada Associated Press bahwa sebagian besar korban adalah pria Venezuela.
Beberapa berniat untuk naik bus lokal di pusat kota untuk terhubung dengan bus lain yang menuju ke berbagai bagian AS, yang tiketnya sudah mereka miliki.
"Semua staf dan saya sendiri, kami berusaha untuk menyatukannya," kata Maldonado sambil menangis.
"Banyak orang yang kita miliki di sini adalah ibu dengan anak, dan laki-laki lajang. Tepat di depan mata mereka, mereka menyaksikan sebuah tragedy,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa dia tidak menyaksikan adanya permusuhan terhadap migran di kota tersebut tetapi dikutip mengatakan kepada KRGV-TV, outlet media lokal, bahwa orang-orang telah datang ke gerbang sejak insiden tersebut dan memberi tahu penjaga keamanan bahwa alasan itu terjadi "adalah karena dari kami".
Setelah kejadian tersebut, polisi mengatakan pengemudi dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan menjalani tes narkoba dan alkohol. Dia dilaporkan tidak kooperatif dengan pihak berwenang.