Dukung Pembicaraan Damai, Belanda Tegaskan Akan Bantu Ukraina Selama Dibutuhkan
BRASIL - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte menegaskan bahwa seharusnya tidak ada konsesi yang mempengaruhi kedaulatan Ukraina. Hal ini diungkapkan Rutte saat membicarakan tentang perang di Ukraina pada Selasa (9/5/2023) dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Brasilia.
Lula saat ini sedang berusaha untuk menghimpun negara-negara yang tidak terlibat perang agar berperan sebagai penghubung untuk mengakhiri konflik dan mencoba menawarkan konsesi kepada kedua pihak yang berperang.
Rutte, yang berkunjung ke Brasil selama tiga hari, menegaskan posisi Eropa perihal perlunya membela Ukraina dari agresi Rusia.
"Belanda akan mendukung Ukraina sepanjang itu dibutuhkan," kata Rutte dalam konferensi pers usai bertemu Lula, dikutip Antara.
Pemimpin Brasil itu menegaskan bahwa pembicaraan damai diperlukan untuk menghentikan perang dan menambahkan bahwa Brasil ikut mengecam invasi Rusia pada sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penasehat Lula di bidang kebijakan luar negeri, Celso Amorin yang berkunjung ke Moskow pada bulan lalu dan bertemu Presiden Vladimir Putin, sudah tiba di Ukraina pada Selasa (9/5/2023) untuk bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Amorin ingin tahu apa yang Zelenskyy inginkan. Dia sudah tahu apa yang diinginkan Putin. Sekarang waktunya untuk berdiplomasi, bukan berperang," terang Lula.
Saat berkunjung ke Brasil, Rutte didampingi oleh delegasi bisnis yang akan fokus pada kerjasama dagang dan pertanian berkesinambungan, transisi energi, termasuk hidrogen. Ia memuji usaha Brasil dalam mengatasi perubahan iklim.
(Susi Susanti)
