Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Heboh Naik Pesawat Kelas 1 dan Belanja di Singapura saat Penobatan Raja Charles, Menlu Papua Nugini Mengundurkan Diri

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 15 Mei 2023 |08:36 WIB
Heboh Naik Pesawat Kelas 1 dan Belanja di Singapura saat Penobatan Raja Charles, Menlu Papua Nugini Mengundurkan Diri
Menlu Papua Nugini mengundurkan diri usai kontroversi anggaran keberangkatan saat Penobatan Raja Charles (Foto: Fijivillage)
A
A
A

PAPUA NUGINI - Menteri Luar Negeri Papua Nugini Justin Tkatchenko telah mengundurkan diri setelah kontroversi mengenai anggaran pengeluaran untuk delegasi resmi negara tersebut pada penobatan Raja Charles III.

Seperti diketahui, Papua Nugini adalah negara Persemakmuran di Pasifik yang memiliki Raja Charles sebagai kepala negaranya.

Dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/5/2023), Tkatchenko mengatakan dia "mundur" setelah berkonsultasi dengan Perdana Menteri (PM) James Marape.

Dia menambahkan bahwa dia ingin memastikan kejadian baru-baru ini tidak mengganggu kunjungan resmi yang akan datang oleh Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi.

"Saya juga ingin memastikan kebenaran masalah ini dibersihkan dan kesalahan informasi serta kebohongan dikoreksi," katanya, dikutip BBC.

Menurut surat kabar lokal Post-Courier, Tkatchenko dan putrinya dikritik karena bepergian dengan setidaknya 10 pejabat untuk melihat penobatan Raja Charles, dengan biaya hampir USD900.000.

Juru bicara pemerintah Bill Toraso mengkonfirmasi kepada kantor berita Reuters bahwa 10 stafnya telah melakukan perjalanan ke London, bersama 10 tamu.

Tkatchenko bepergian dengan putrinya Savannah, yang memposting perjalanan pesawat kelas satu dan berbelanja di Singapura di media social (medsos) TikTok.

Dalam video yang telah dihapus sejak itu, Savannah merekam kunjungannya ke toko-toko fashion mewah di Singapura dan makan di lounge kelas satu yang "menakjubkan" dalam perjalanannya ke London.

Hal ini memicu kemarahan di Papua Nugini, di mana beberapa pihak berpendapat bahwa uang publik sebaiknya digunakan untuk layanan dasar.

Tkatchenko mengecam kritik putrinya dalam sebuah wawancara dengan ABC Australia.

Pada Rabu (10/5/2023), dia mencap pengkritiknya sebagai "binatang primitif".

"Dia benar-benar trauma dengan hewan primitif ini," ujarnya.

"Saya menyebut mereka hewan primitif karena memang begitu,” lanjutnya.

"Kecemburuan adalah kutukan. Dan, Anda tahu, orang-orang ini dengan jelas menunjukkan bahwa mereka tidak melakukan apa-apa dalam hidup mereka selain merendahkan orang yang ingin melakukan sesuatu yang baik untuk negara mereka,” ungkapnya.

Komentar Tkatchenko memicu protes di ibukota Port Moresby pada Jumat (12/5/2023) di luar Gedung Parlemen.

Dia kemudian meminta maaf atas komentarnya, yang menurutnya telah "dilakukan dengan cara yang salah".

Dia menambahkan mereka hanya ditargetkan pada individu yang telah membuat "komentar menjijikkan dan keji" tentang putrinya, termasuk ancaman "seksual dan kekerasan".

Perdana Menteri (PM) James Marape meminta warga Papua Nugini untuk menerima permintaan maaf Tkatchenko, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia juga tersinggung oleh pernyataan tersebut.

Pengunduran diri Tkatchenko datang menjelang kunjungan dua hari PM Modi ke Papua Nugini mulai 21 Mei, yang akan bertepatan dengan perjalanan Biden pada hari berikutnya.

Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa Presiden Biden akan singgah di Port Moresby setelah melakukan perjalanan dari KTT Pemimpin G7 di Jepang.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement