Korban termuda adalah bocah laki-laki berusia lima tahun, putra pengurus asrama.
Semua korban lainnya adalah perempuan, dan menurut daftar dari Kementerian Pendidikan termasuk beberapa saudara kandung dan setidaknya sepasang anak kembar.
Presiden Irfaan Ali, yang bertemu dengan beberapa orang tua korban setelah mengunjungi rumah sakit Mahdia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara akan mengadakan tiga hari berkabung.
Keluarga korban diberikan konseling dan dukungan lainnya, tambah pernyataan Ali.
"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan rasa sakit yang dialami saudara-saudari kita ini," katanya. "Ini adalah rasa sakit yang harus kita pikul sebagai bangsa dan sebagai keluarga."
Perdana Menteri Mark Philips dan Menteri Pendidikan Priya Manickchand juga mengunjungi situs tersebut.
Foto-foto yang diterbitkan oleh pemerintah menunjukkan Manickchand menghibur seorang wanita dan berjalan ke gedung berlantai satu yang telah dipadamkan api.
(Rahman Asmardika)