Deskripsi tentang Ratu sebagai sosok yang ulet, tidak tergoyahkan, dan berkomitmen pada tugas selaras dengan citra populernya, dulu dan sekarang.
Kutipan terkenal Victoria "kami tidak terhibur" mungkin tidak pernah terucap dari bibirnya.
Tapi, ucapan itu telah menjadi simbol ketenangan Ratu dan suasana zaman.
Banyak orang membayangkan abad ke-19 sebagai masanya emosi yang tertekan, sementara yang lain merayakan sikap tabahnya.
Terlepas dari wajah yang dia tunjukkan di depan publik, jurnal pribadi Victoria mengungkapkan sisi emosional.
Melihat kembali serangan dari keamanan Istana Buckingham, Victoria menulis bahwa itu "seperti mimpi yang mengerikan".
Saat kisahnya tentang insiden itu terungkap, ketakutan dan kebingungan berubah menjadi kemarahan, dan dia melihat "kemarahan" sebagai "hal yang paling memalukan dan pengecut yang pernah dilakukan".
Ratu Victoria bukan satu-satunya yang merasakan emosi. Pangeran Albert "sangat terkejut", sementara Sir George Grey, sekretaris rumah saat itu, tiba di Istana Buckingham "sangat tertekan dan menangis".
Beberapa jam setelah serangan itu, Victoria masih "terguncang, gugup, dan tidak bisa makan".
Tetap saja, dia pergi ke opera di mana kerumunan yang gembira melemparkan topi mereka ke udara dan menyanyikan lagu "God Save The Queen" secara spontan untuknya.
Meskipun tidak semua orang Victoria antusias dengan monarki, serangan terhadap Ratu memicu luapan emosi ini.