“Jika sirkulasi dalam ini melemah, lebih sedikit karbon yang dapat diserap oleh laut dalam, membatasi kemampuan laut untuk mengurangi pemanasan global,” kata Silvano kepada CNN.
Lautan telah menyerap lebih dari 90% kelebihan panas dunia sejak tahun 1970-an dan menyerap hampir sepertiga polusi karbon yang dihasilkan manusia.
Air yang dingin dan padat ini juga berperan penting dalam memasok oksigen ke perairan laut dalam.
“Bagaimana dan apakah ekosistem dalam dapat beradaptasi dengan lebih sedikit oksigen itu tidak jelas,” lanjutnya.
Holly Ayres, seorang peneliti di departemen meteorologi di Reading University di Inggris yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa penelitian BAS merupakan langkah maju dalam pengetahuan kita tentang air laut dalam di Antartika.
“Menggabungkan pengamatan berbasis kapal dan data satelit selama beberapa dekade merupakan lompatan besar dalam pemahaman kita tentang proses pembentukan, dan mungkin membantu dalam pemahaman kita tentang bagaimana dasar air Antartika akan terbentuk di masa depan,” terangnya kepada CNN.