Sementara perubahan yang diidentifikasi studi adalah hasil dari variabilitas iklim alami, perubahan iklim juga berdampak pada perairan dalam Antartika.
Dalam sebuah studi pada Maret lalu, para ilmuwan menemukan bahwa pencairan es mengencerkan rasa asin lautan dan memperlambat sirkulasi air laut dalam di Antartika. Kegagalan untuk membatasi polusi yang memanaskan planet dapat menyebabkan runtuhnya sirkulasi air laut dalam, dengan konsekuensi yang berpotensi merusak iklim dan kehidupan laut.
Shenjie Zhou, seorang ahli kelautan di BAS dan penulis utama studi tersebut, mengatakan kepada CNN jika studi baru BAS adalah ‘peringatan dini’.
“Perubahan yang sedang berlangsung di lapisan air dalam di Antartika sudah terjadi dan tidak mengarah ke arah yang kita inginkan,” terangnya.
(Susi Susanti)