Terakhir kali dia berbicara dengan siapa pun dari kelompok itu adalah awal Juni, ketika beberapa kerabatnya mengisyaratkan bahwa penyeberangan akan segera terjadi.
"Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka akan segera pergi karena cuaca panas dan laut cukup tenang," kenangnya.
Kerabatnya berbagi foto yang menimbulkan banyak tanda-tanda peringatan.
"Saya melihat ekspresi kesedihan di mata mereka, tapi bisa juga karena kelelahan,” ungkapnya.
Yang membuat rasa sakitnya semakin dalam adalah dia sendiri mempertaruhkan nyawanya untuk melarikan diri dari perang di Suriah pada 2016.
Namun dia mengatakan bahwa pada saat itu, orang lebih mudah mencapai Eropa, karena lebih banyak jalur migrasi yang tersedia.
Ali diketahui melintasi perbatasan Turki sebelum memulai perjalanan perahu yang jauh lebih pendek ke Yunani.
"Saya mengambil jalan yang kotor untuk sampai ke Yunani, tapi itu adalah perjalanan sejauh 4 km," katanya.
"Saat kami pergi, kami bisa melihat cahaya dari beberapa pulau Yunani,” lanjutnya.