Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warisan Kolonialisme yang Masih Melekat hingga Kini Menurut Sejarawan

Rico Afrido S , Jurnalis-Sabtu, 17 Juni 2023 |22:55 WIB
Warisan Kolonialisme yang Masih Melekat hingga Kini Menurut Sejarawan
Sejarawan Bonnie Triyana (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Sejarawan Bonnie Triyana menyoroti perilaku kolonialitas yang masih melekat di tengah kehidupan masyarakat. Sejumlah hal dalam kehidupan sehari-hari yang masih terwarisi dampak kolonialisme di berbagai bidang.

Meski kolonialisme sudah berakhir, kata Bonnie, seiring hengkangnya kekuasaan Belanda di Indonesia, tapi perilaku tersebut masih membelenggu dalam kehidupan sehari-hari.

"Kolonialitas sebagai sebuah konsep untuk menggambarkan dampak sosial, budaya, dan epistemik dari kolonialisme masih bisa kita kenali hingga hari ini, mengacu pada cara-cara warisan kolonial yang berdampak pada sistem budaya dan sosial serta pengetahuan dan produksinya," ujarnya dikutip, Sabtu (17/6/2023).

Bonnie mengungkapkan hal tersebut dalam pidato kebudayaannya di hadapan ratusan warga yang hadir di Pendopo Museum Multatuli, pada Jumat 16 Juni 2023 malam. Dijelaskan Bonnie, misalnya di sektor pendidikan. Bonnie mengatakan, pemerintah kolonial menyediakan pendidikan tidak untuk semua golongan, melainkan hanya kepada kaum bangsawan yang semenjak kedatangan kolonialisme ke Indonesia, menjadi rekan sejawat dalam memerintah negeri ini.

“Hanya golongan elite yang mampu mengakses pendidikan bermutu tinggi tersebut hari ini, sebagaimana golongan bangsawan di masa lalu," kata pria asal Lebak itu.

Ia juga menjabarkan pada bidang lain yang masih terwarisi kolonialisme adalah berlangsungnya feodalisme sebagai hal paling erat di sistem politik Indonesia.

Sejak terbentuknya VOC pada 1602, kata dia, mulai berlaku sebutan bupati yang diartikan sebagai sebutan para anggota kelompok elite yang berdinas.

Mereka dipilih atas hubungan darah, keturunan, dan banyaknya pemberian upeti. Bahkan, cara kerja pemilihan ini dibuat oleh petinggi pribumi, sedangkan Gubernur VOC tidak tahu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement