Lebih lanjut, Asep menyebut pengambilan sample dilaksanakan oleh dua orang personel Pusdokkes Polri Bidang khusus Laboratorium DNA yang didampingi dua orang personel dari Divisi Hubungan Internasinol Polri, serta dibantu oleh lima orang dokter dari perhimpunan dokter Indonesia di Timur Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menambahkan pemeriksaan sampel DNA itu dimaksudkan untuk membantu para WNI di sana.
Sebab, kata Ramadhan, seorang WNI yang tidak memiliki dokumen identitas kewarganegaraan serta sudah overstay akan kehilangan haknya terkait kesehatan, pekerjaan, ataupun perihal keimigrasian.
“Jadi WNI yang tidak punya dokumen tidak akan bisa keluar dari negara tersebut dan juga tidak bisa kembali ke Indonesia, akan menjadi masalah ketika terjadi deportasi terhadap orangtuanya, makanya anka-anak tersebut tidak bisa kembaki ke Indonesia,” tutupnya.
(Awaludin)