Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demi Memuaskan Dermawan Barat, Rusia: Serangan Balasan Ukraina Adalah Bunuh Diri

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 24 Juni 2023 |16:17 WIB
Demi Memuaskan Dermawan Barat, Rusia: Serangan Balasan Ukraina Adalah Bunuh Diri
Ukraina dilaporkan telah mulai melakukan serangan balasan ke pasukan Rusia (Foto: Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)
A
A
A

UKRAINA - Diplomat tinggi Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan ribuan tentara Ukraina dikirim ke kematian mereka dalam serangan balasan yang dianggap "bunuh diri". Ini diduga digunakan Kiev untuk membantu mempertahankan para dermawan negara Barat dengan program bantuan besar-besaran mereka.

"Kiev mengirim tentara untuk dibantai hanya agar berhasil melaporkan kepada mitra Barat bagaimana Ukraina dapat mengalahkan Rusia," kata Vasily Nebenzya, perwakilan tetap Moskow untuk PBB, pada Jumat (23/6/2023) dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, dikutip RT.

Dia menambahkan bahwa serangan balasan sangat sia-sia sehingga dikenal sebagai "penggiling daging Zaporozhye" di masyarakat Ukraina.

Menurut misi PBB Rusia, kampanye tersebut, yang dimulai awal bulan ini, telah menelan korban puluhan ribu korban dari pasukan Ukraina dan ratusan kendaraan lapis baja yang dipasok Barat.

Outlet media Barat telah menyatakan bahwa keinginan pemerintah Barat untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Kiev akan bergantung setidaknya sebagian pada hasil dari serangan balasan yang telah lama tertunda.

Presiden Rusia Vladimir President pada Kamis (22/6/2023) mengatakan, bahkan, jika pendukung Ukraina terus memasok persenjataan untuk memfasilitasi perang proksi mereka melawan Rusia, Kiev tidak memiliki pasokan pasukan yang tak ada habisnya untuk dikirim ke medan perang.

“Tampaknya sekutu Barat Ukraina memang siap mengobarkan perang ke Ukraina terakhir,” tambahnya.

Deputi tertinggi Nebenzya di PBB, Dmitry Polyanskiy, memperingatkan pada hari Jumat bahwa rezim Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dapat melakukan serangan bendera palsu di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye (ZNPP) untuk memicu intervensi langsung NATO dalam konflik tersebut.

“Seluruh Eropa dapat dengan mudah dikorbankan oleh Ze dan para sponsor buta Russophobia-nya,” kata Polyanskiy di Twitter.

"Jangan bilang kami tidak memperingatkanmu,” lanjutnya.

Nebenzya meminta pemerintah Barat untuk memblokir Kiev dari mengorganisir operasi semacam itu.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) bergabung dengan Inggris, Prancis, dan Albania pada Jumat (23/6/2023) dalam mengeluarkan pernyataan bersama yang menuntut agar PBB menyelidiki dugaan penggunaan drone Iran oleh Rusia di Ukraina. Sebuah resolusi pada 2015 oleh Dewan Keamanan PBB melarang pengiriman senjata semacam itu dari Iran.

Pejabat Rusia telah berulang kali membantah tuduhan menggunakan drone Ukraina.

“Kami dengan tegas menolaknya,” kata Nebenzya kepada wartawan pada Jumat (23/6/2023).

“Ini adalah tuduhan tak berdasar dan upaya terang-terangan untuk sengaja menyesatkan masyarakat internasional,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement