MADURA - Monaki, seorang tokoh pencak silat di Madura meninggal dunia saat memperagakan jurus tradisional kepada murid-muridnya. Guru berusia 85 tahun itu tiba-tiba tak bergerak sehingga menimbulkan kepanikan para pesilat lainnya.
Monaki yang dikenal sebagai sosok yang baik, tokoh panutan dan rajin mengayomi pesilat lainnya itu mengembuskan napas terakhirnya, saat sedang memperagakan jurus tradisional, di Bangkalan , Jawa Timur.
Almarhum kata dia juga dikenal ramah dan rendah hati, meski sudah dikenal sebagai tokoh pesilat di Madura.
BACA JUGA:
Meninggalnya pesilat sepuh di depan para muridnya tersebut, membuat banyak orang berduka, terutama kalangan pecinta seni beladiri silat.
Rekaman detik-detik saat Monaki meninggal dunia viral di media sosial. Pria sepuh ini meninggal saat memperagakan jurus tradisional, di acara paguyuban pencak silat Bhinneka Tunggal Ika, di Desa Naro'an, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Saat itu, Monaki tampil sebagai pembuka acara, pada kegiatan rutin bulanan para pesilat tersebut. Monaki mengenakan kemeja warna hitam dan membawa selendang yang kemudian diikatkan pada pinggangnya. Tubuh sepuhnya terlihat kuat dan tak ada tanda-tanda mengkhawatirkan.
BACA JUGA:
Dengan diiringi musik tradisional Madura, ia menyapa para pesilat dan warga yang hadir. Kemudian diikuti aksi memperagakan jurus pembuka, mulai dari kuda-kuda hingga gerakan pencak silat tradisional.
Namun berselang satu menit kemudian, ia tidak bergerak sama sekali di atas tanah, usai memperagakan gerakan bersimpuh, berguling hingga tendangan kaki ke atas.
Monaki seperti orang yang sangat tenang ketika menjemput ajal. Bahkan terlihat guru besar perguruan silat elang putih dan harimau bafam ini seperti orang rebahan tertidur.
Awalnya tak ada orang yang bereaksi, karena menyangka hal tersebut bagian dari peragaan jurus oleh Monaki.