 
                MENURUT SAYA, cukup menarik untuk dilihat, ditonton dan dicermati seputar perang politik klaim yang terjadi saat ini soal keberpihakan Pak Jokowi terhadap pilihan salah satu Capres ini, apakah berpihak kepada Prabowo atau sebaliknya tegak lurus mendukung, memilih dan memenangkan Ganjar sebagai Capres penggantinya untuk melanjutkan program- program yang telah dicanangkan dan dijalankan Pak Jokowi salama masa pemerintahannya.
Menurut pandangan saya, tentunya Pak Jokowi akan memilih di antara keduanya dengan lebih mengedepankan 5-S, yaitu: Soal rasa, soal ikatan, soal kebersamaan, soal sejarah masa lalu juga kini dan yang terakhir soal menjaga masa depan Indonesia, karenanya jika kita membedah satu persatu tentang yang saya sampaikan di atas.
Tentunya, pilihan beliau itu ada di di Mas Ganjar Pranowo.
Alasannya, simple dan sangat kuat dan tentunya tidak mengada-ada, sebab kedekatan pribadi Pak Jokowi terhadap Mas Ganjar sudah terjalin dalam rentang waktu yang sangat lama.
Kedekatan di antara kedua tokoh bangsa itu tentunya tidak diragukan lagi, Pak Jokowi menganggap Mas Ganjar sebagai adik dan begitu sebaliknya Mas Ganjar memposisikan Pak Jokowi sebagai kakak (Mas) dan ini tidak terlepas, karena rasa dan ikatan batin pribadi yang sangat kuat di antara kedua tokoh tersebut dan terbungkus oleh kebersamaan yang sering mereka jalani bersama-sama, baik sebagai putra daerah dan juga sesama kader terbaik PDI-P yang berasal dari daerah yang sama, dan semua ini tentunya terpotret dengan jelas bahwa kedua tokoh tersebut memiliki literatur dan rekam sejarah yang sangat indah dan saling melengkapi di antara keduanya.
Jika kita membedah kata yang terakhir soal “Menjaga Masa Depan Indonesia", tentunya semua para Tokoh Bangsa akan mengedepankan prinsip dan nilai-nilai Nasionalis yang sama sebagai warga negara tanpa ada keraguan lagi.
Saya menyampaikan dan membedah hal ini agar publik tahu dan memahami realita history antara Pak Jokowi dengan Mas Ganjar ini dengan baik dan komprehensif, di satu sisi kita kemudian memaknai soal "Klaim Politik" yang dilakukan sepihak oleh pihak sebelah.