WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Jumat, (7/7/2023) bahwa mereka akan mengirim munisi tandan (cluster bomb) - yang dilarang oleh lebih dari 100 negara - ke Ukraina, sebagai bagian dari paket keamanan senilai USD800 juta, sebuah langkah yang menurut Ukraina akan memiliki "psiko-emosional yang luar biasa. dampak" pada pasukan Rusia.
Jake Sullivan, Penasihat Keamanan Nasional Presiden Joe Biden, berusaha menjelaskan untuk memberikan senjata ini ke Ukraina tidak lama sebelum Pentagon secara resmi mengumumkan bantuan tersebut. Munisi tandan dapat meningkatkan serangan balik Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang direbut sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.
"Kami menyadari bahwa munisi tandan menimbulkan risiko bahaya sipil dari persenjataan yang tidak meledak," kata Sullivan kepada wartawan sebagaimana dilanisr Reuters. "Inilah mengapa kami menunda keputusan selama kami bisa."
“Tetapi ada juga risiko besar kerusakan sipil jika pasukan dan tank Rusia menggulingkan posisi Ukraina dan mengambil lebih banyak wilayah Ukraina dan menaklukkan lebih banyak warga sipil Ukraina karena Ukraina tidak memiliki cukup artileri,” kata Sullivan.
Ditanya mengapa dia menyediakan munisi tandan sekarang, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa itu karena upaya untuk bertahan melawan Rusia telah "kehabisan amunisi".