JAKARTA - Dirjen Imigrasi Indonesia, Silmy Karim mengatakan kepada media sebanyak 1.000 WNI yang merupakan mahasiswa RI berusia 25 sampai 35 tahun, pindah menjadi warga negara Singapura setiap tahun.
Dalam klarifikasinya seperti dikuitp dari BBC Indonesia, Kamis (13/7/2023), Silmy menyatakan 1.000 orang tersebut tidak hanya terdiri dari mahasiswa tapi “orang-orang yang memiliki keahlian khusus; talenta-talenta baik”.
Data 1.000 WNI per tahun itu, berasal dari tahun 2019-2022.
Alasan-alasan seperti kesempatan bekerja, infrastruktur, dan pendidikan yang lebih baik disebut menjadi faktor pendorong para WNI untuk mendaftar sebagai warga negara Singapura.
Diketahui, salah satu WNI yang pindah jadi warga Singapura adalah Septian Hartono. Di mana pada mulanya Septian mendapat beasiswa dari salah satu kampus di Singapura.
Namun, meski sudah menjadi warga negara Singapura, Septian mengatakan dia tidak pernah meninggalkan identitasnya sebagai orang Indonesia.
“Ketika aku pindah tidak berarti aku meninggalkan ke-Indonesia-anku. Justru aku menjabarkan identitasku sekarang sebagai Indonesian-Singaporean,” ujarnya.
Menurut Septian, identitas Indonesia itu penting untuk memperkaya identitas Singapura itu sendiri.
“Aku di sini juga kan ke gereja yang isinya komunitas orang Indonesia. Itu juga menarik; lebih dari setengah mungkin sudah warga Singapura, cuma tetap ada kekhasannya sebagai orang Indonesia-Singapura. Di satu sisi memperkaya identitas Singapura itu sendiri, di sisi lain juga tetap ada link dengan negara asal, Indonesia,” paparnya.
Bagi Septian Hartono, keputusan untuk berganti kewarganegaraan tidak diambil begitu saja. Selama 15 tahun dia berkali-kali mempertimbangkan untuk pulang ke Indonesia tetapi akhirnya memutuskan untuk tinggal karena “alasan pragmatis”.
(Angkasa Yudhistira)