Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Waspada Karhutla, 547 Titik Api Terpantau di Jambi 

Azhari Sultan , Jurnalis-Sabtu, 15 Juli 2023 |11:08 WIB
Waspada Karhutla, 547 Titik Api Terpantau di Jambi 
Ilustrasi. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

JAMBI - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi mencatat pada tanggal 11 Juli lalu terpantau 547 hot spot (titik panas). Ratusan titik api tersebut terdapat hampir di seluruh wilayah di Provinsi Jambi.

"Prakiraan cuaca dari tiga bulan kedepannya yakni Juli - September tahun 2023 menjadi puncak musim kemarau di Provinsi Jambi," ungkap Kepala BMKG Provinsi Jambi, Ibnu Sulistiyo, Sabtu (15/7/2023).

Menurutnya, khusus di bulan Agustus dan September tahun 2023, curah hujan diprakirakan rendah menengah mencapai 50 - 150 mm. Namun dengan sifat normal.

BACA JUGA:

Polisi Selidiki Pelaku Karhutla di Taman Nasional Tesso Nillo Pelalawan 

"Dari hasil pantauan BMKG Provinsi Jambi, tercatat pada tanggal 11 Juli kemarin terdapat 547 titik panas," imbuhnya.

Terpisah, Dandim 0415/Jambi Letkol Arm Eko Pristiono mengatakan terus mewaspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayahnya, namun kondisi saat ini relatif masih aman.

"Dari pantauan patroli udara yang dilakukan belum lama ini, kondisi karhutla di Jambi masih relatif aman. Yang perlu diwaspadai adalah faktor cuaca," ujar dia.

BACA JUGA:

Ancaman Karhutla di Sumsel, BNPB Lakukan Patroli Udara hingga Teknologi Modifikasi Cuaca 

Menurutnya, potensi bencana kebakaran hutan dan lahan sangatlah besar dan memungkinkan hal tersebut terjadi, terutama yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusianya.

"Dengan ditetapkannya status siaga darurat bencana karhutla, maka diharapkan penanganan kebakaran hutan dan lahan dapat tertangani dan berjalan dengan baik berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) penanggulangan bencana," imbuh Eko.

Dari pantauan beberapa waktu lalu, secara umum kondisi suhu, cuaca, geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana.

Katanya, patroli udara yang dilakukan tersebut dalam rangka memantau sejauh mana potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Jambi. 

"Karena lebih diutamakan pencegahan kejadian karhutla dan mengurangi dampak akibat yang ditimbulkan," pungkasnya.

Di samping itu, pihaknya juga mengutamakan pendekatan dengan masyarakat berupa sosialisasi dan edukasi. 

Kemudian, sambungnya, sudah ada pos-pos yang sudah di ploting untuk mengantisipasi terjadinya karhutla sehingga cepat tertangani dan tidak melebar.

"Saat ini, ditangani tingkat Korem serta berkolaborasi dengan BPBD dan unsur terkait lainnya," sebut Eko.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement