Pada 3 Mei lalu, serangan pesawat tak berawak yang berani menargetkan Kremlin, dengan dugaan bahwa serangan itu dilakukan oleh unit militer atau intelijen khusus Ukraina. Pada 30 Mei lalu, beberapa drone muncul di langit di atas Moskow, ibu kota Rusia, tetapi tidak ada kerusakan besar yang terjadi.
Serangan pesawat tak berawak di Moskow diyakini berfungsi sebagai "instrumen perang psikologis" untuk mengganggu dan meresahkan nomenklatura Rusia.
Sedangkan serangan terhadap pangkalan militer di dekat wilayah perbatasan dipandang sebagai bagian dari strategi serangan balik yang lebih luas yang digunakan oleh Ukraina.
Dengan demikian, keputusan untuk menggambar pesawat di pangkalan militer kemungkinan besar ditujukan untuk menggagalkan serangan semacam itu, karena umpan memiliki sejarah digunakan dalam peperangan.
Pada tahap awal invasi, pejabat intelijen AS mengungkapkan bahwa rudal Iskander-M Moskow, yang diduga diluncurkan dari platform seluler di Belarusia dan Rusia, menggunakan amunisi berbentuk panah sebagai umpan untuk menipu sistem pertahanan udara Ukraina.
Selain penggunaan umpan Rusia, Ukraina dilaporkan telah menggunakan taktik pertahanan semacam itu. Beberapa analis Barat sebelumnya mengklaim bahwa mereka percaya bahwa sebagian besar dari HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) yang diklaim telah dihancurkan Rusia sebenarnya adalah umpan tiup yang diproduksi oleh Inflatech, sebuah perusahaan teknologi Ceko.
Perusahaan Ceko mengatakan mereka dapat memproduksi 35 umpan ini setiap bulan, secara strategis menggunakannya untuk menarik amunisi Rusia.
Umpan tiup ini dapat dengan mudah dipompa melalui peniup listrik atau bertenaga gas dan dirancang untuk memancarkan sinyal panas, yang secara efektif dapat menipu sensor inframerah.
(Susi Susanti)