BEKASI - Keberadaan Bacaleg DPR dari Partai Perindo daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta - Jakarta Timur, Jam'an Nurchotib Mansur atau yang biasa disapa Ustadz Yusuf Mansur bisa menjadi wasilah perluasan informasi tentang prestasi santri-santri penghafal Alquran.
"Keberadaan beliau sebagai Bacaleg DPR juga sangat luar biasa yaaa kebermanfaatannya, karena memang pada dasarnya Daarul Quran sudah sangat berprestasi dalam tingkat nasional maupun internasional," ujar Pembina Kontingen Jambore Daarul Qur'an Dina Anggraini, Senin (24/7/2023).
Dia berharap, Kepala Pimpinan Umum Daarul Qur'an Ustadz Yusuf Mansur dengan ditunjuk sebagai Bacaleg DPR DKI Jakarta I oleh Perindo yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu, bisa menjadi wasilah ke berluasan informasi tentang prestasi santri-santri penghafal Alquran.
"Sehingga masyarakat tidak hanya mengetahui bahwa santri hanya bisa mengaji, namun ini sebagai bukti bahwa santri juga bisa bersaing dalam dunia baik nasional maupun internasional," kata Dina.
Sebelumnya, Bacaleg DPR dapil DKI Jakarta - Jakarta Timur, Jam'an Nurchotib Mansur melepas kontingen pramuka pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambore Dunia di Korea Selatan (Korsel), di Ciantra, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Alhamdulillah prestasi daarul Qur'an dari masa ke masa luar biasa bahkan meningkat salah satu event yang kita ikuti secara internasional diantaranya adalah Jambore Pramuka," ujar Kepala Pimpinan Umum Daarul Qur'an yang biasa di sapa Ustaz Yusuf Mansur di lokasi, Senin 24 Juli 2023.
Yusuf menyebutkan, keberangkatan Jambore Pramuka internasional diikuti dari 158 negara. Jadi, ini jambore yang para pelajar juara nasional.
"Dari kita ada 95 anak-anak, dari putri-putri 8 orang, semuanya kira-kira 103 orang yang di berangkat ke Korea, doain anak-anak kita bisa tambah semangatnya dan mereka kan datang bukan sebagai pramuka biasa loh, tapi sebagai Pramuka yang hafal Quran," ucap Yusuf.
Nantinya, kata dia, akan terlihat ketika mereka di Korea, meraka akan menjadi imam bagi negara-negara lain yang memang ada muslimnya. Tentunya bukan hanya bahasa Indonesia sehari-hari yang di sini di pakai, bahasa Arab juga termasuk, disana juga meraka perkenalkan seni budaya seperti silat dan banyak lagi.
"Di jambore mereka 12 hari sehari, selamat juga kepada pesantren-pesantren lain yang ikut berangkat ya, Insya Allah semuanya bisa pulang membawa lagi semangat dan impian lebih besar lagi," pungkasnya.
(Arief Setyadi )