Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Korea, Perang yang Terlupakan karena Berakhir dengan Kebuntuan

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 27 Juli 2023 |07:01 WIB
Perang Korea, Perang yang Terlupakan karena Berakhir dengan Kebuntuan
Perang Korea (Foto: Marine Corps)
A
A
A

Korea dianggap sebagai bagian dari Kekaisaran Jepang bersama dengan Taiwan, yang merupakan bagian dari Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Pada 1937, Gubernur-Jenderal Jiro Minami memerintahkan dilakukannya asimilasi budaya Jepang terhadap 23,5 juta penduduk koloni dengan melarang bahasa, sastra, dan budaya Korea, dan menggantinya dengan budaya Jepang, serta memerintahkan orang Korea mengganti nama mereka menjadi nama Jepang.

Sementara itu di Tiongkok, kelompok nasionalis Tentara Revolusi Nasional dan kelompok komunis Tentara Pembebasan Rakyat (sayap-kanan dan sayap-kiri) mengorganisir patriot Korea yang mengungsi. Kelompok Nasionalis yang dipimpin oleh Yi Pom-sok bertempur di Pertempuran Burma (Desember 1941 — Agustus 1945). Kelompok komunis, berada di bawah pimpinan Kim Il-sung, bertempur melawan Jepang di Korea.

Selama Perang Dunia II, tentara Jepang memanfaatkan makanan, ternak, dan logam dari Korea untuk tujuan perang. Tentara Jepang di Korea meningkat dari 46.000 pada 1941 menjadi 300.000 personel pada 1945.

Tentara Jepang juga merekrut paksa 2,6 juta tenaga kerja yang dikontrol oleh polisi kolaborasionis Korea; lebih dari 723.000 orang dikirim ke luar negeri dan juga ke kota-kota di Jepang.

Pada 1946, AS dan Soviet membuat perjanjian untuk membagi Korea menjadi dua, tanpa melibatkan pihak Korea. Korea saat itu diwakili oleh kolonel Amerika Serikat Dean Rusk dan Charles Bonesteel.

Dua tahun sebelumnya, di Konferensi Kairo pada November 1943, Nasionalis Tiongkok, Britania Raya, dan Amerika Serikat memutuskan bahwa Korea harus menjadi negara merdeka suatu hari nanti.

Pada Februari 1945, di Konferensi Yalta, Sekutu gagal mendirikan perwalian Korea sebagaimana diwacanakan pada 1943 oleh Presiden AS, Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement