BEIJING - Hujan deras yang turun tanpa henti melanda Beijing dan kota-kota China terdekat untuk hari keempat berturut-turut pada Selasa, (1/8/2023), di saat topan yang melemah membawa curah hujan dan banjir yang meluas ke China utara, yang sejauh ini telah merenggut 11 nyawa.
Sungai telah meluap ke tingkat yang berbahaya, mendorong Beijing untuk menggunakan waduk penampung banjir untuk pertama kalinya sejak dibangun 25 tahun lalu. Pada Senin, (31/7/2023) malam, ibu kota China telah menutup lebih dari 100 jalan pegunungan dan mengevakuasi lebih dari 52.000 orang dari rumah mereka.
Korban tewas naik menjadi 11 pada Selasa pagi, dengan 27 lainnya hilang, Beijing Daily melaporkan. Dua dari korban meninggal selama operasi penyelamatan dan bantuan, kata surat kabar itu sebagaimana dilansir Reuters.
Doksuri, salah satu badai terkuat yang melanda China selama bertahun-tahun, melemah saat bergerak ke daratan, tetapi pihak berwenang memperingatkan bahwa risiko banjir lebih lanjut dan bencana geologis lainnya tetap ada.