 
                Sharif mengecam ledakan yang terjadi setelah beberapa bulan ketegangan politik dan krisis ekonomi, menyebutnya serangan terhadap proses demokratik.
Kantor berita milik ISIS, Amaq, menyebutkan bahwa demokrasi memusuhi Islam.
"Serangan terjadi dalam konteks alami dari perang saat ini yang dikobarkan ISIS terhadap 'demokrasi' sebagai rezim yang memusuhi Islam yang sesungguhnya dan tak sesuai dengan hukum Tuhan," dikutip Antara.
(Susi Susanti)