Banyak sudah ulama-ulama dan santri yang berhasil karena ikut nyantri dalam pesantren yang kerap dikunjungi para pejabat di negeri ini.
Mbah Moen dianugerahi 10 putra dari tiga kali pernikahannya. Almarhum menikah tiga kali karena istri pertama dan keduannya meninggal dunia.
Istri pertama bernama Ibu Nyai Hj Fahima Baidhowi, yang merupakan putri dari KH Baidhowil Lasem Rembang. Dari pernikahannya, keduannya dikaruniai dua putra dan satu putri, masing-masing:
1. KH Abdullah Ubab (Gus Ubab)
2. KH Muhammad Najih (Gus Najih)
3. Ibu Nyai Hajah Shobihah (Neng Shobihah)
Dari istri kedua, yakni Ibu Nyai Hj Mastiah, Mbah Moen dikaruniai 6 putra dan satu putri, masing-masing:
1. KH Majid Kamil (Gus Kamil)
2. KH Abdul Goffur (Gus Ghofur)
3. KH Abdul Rouf (Gus Rouf)
4. KH Muhammad Wafi ( Gus Wafi )
5. Ibu Nyai Hj Rodhiah (Neng Yah)
6. KH Taj Yasin (Gus Yasin)
7. KH Muhammad Idror (Gus Idror)
Setelah istri pertama dan kedua wafat lebih dulu, Mbah Moen kembali menikah dengan istri ketiganya yaitu Ibu Nyai Hj Heni Maryam putri dari salah satu ulama dari Kabupaten Kudus. Dari pernikahan ini tidak dikaruniayai keturunan.
Dalam hal agama, 10 penerus KH Maimoen Zubair sangat mumpuni. Bersama dengan mereka Mbah Moen mengembangkan pondok pesantren Al Anwar 1, 2,3 dan 4. Pondok Pesantren 1 di asuh KH Maimoen Zubair sendiri sampai dengan sekarang. Pesantren ini berlokasi di Desa Karang Mangu, Kecamatan Sarang.
Sedangkan Pondok Pesantren Al Anwar 2, 3, dan 4 lokasinya berada di Dukuh Gondangrejo Desa Kalipang Kecamatang Sarang. Lokasinya berjarak sekitar 5 KM dari Ponpes Al Anwar 1 (Induk).
Hal yang membedakan pesantren ke empatnya adalah : Al-Anwar 1 murni pendidikan salaf, diasuh oleh KH Maimoen Zubair. Al-Anwar 2 ada pendidikan salaf dan formal, ada MI, MTs, yang dikelola KH Abdullah Ubab. Berdiri sekitar tahun 2003.