Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

China Mendadak Ganti Kepemimpinan Elit Nuklir, Pengamat: Pastikan Loyalitas Terhadap Xi Jinping

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 03 Agustus 2023 |12:25 WIB
China Mendadak Ganti Kepemimpinan Elit Nuklir, Pengamat: Pastikan Loyalitas Terhadap Xi Jinping
Senjata nuklir China (Foto: Reuters)
A
A
A

CHINA – Pergantian kepempinan elit senjata nuklir di Tentara Pembeberasan Rakyat (PLA) China yang dilakukan secara mendadak menuai banyak tanda tanya.

Pada Senin (31/7/2023), media pemerintah menyebut Wang Houbin sebagai komandan Pasukan Roket dan Xu Xisheng sebagai komisaris politik pasukan tersebut. Laporan ini menyoroti promosi mereka ke pangkat jenderal oleh pemimpin China Xi Jinping.

Analis yang berbasis di Hawaii Carl Schuster, mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, mengatakan perombakan di atas Pasukan Roket kemungkinan merupakan bagian dari upaya Xi untuk memastikan mereka yang berada di posisi paling kuat di PLA benar-benar setia kepadanya.

“Xi tampaknya menempatkan loyalitas kepadanya di atas pengalaman dan pengetahuan teknis dan operasional,” terangnya, dikutip CNN.

Pimpinan Pasukan Roket atau Rocket Force yang baru diangkat keduanya sebelumnya memegang posisi wakil di bagian lain militer.

Wang Houbin adalah mantan wakil komandan Angkatan Laut PLA. Sedangkan Xu Xisheng adalah mantan wakil komisaris politik Komando Teater Selatan, salah satu dari lima komando teater PLA. Komisaris mewakili Partai Komunis dan memantau kendalinya di dalam PLA.

Neil Thomas, peneliti politik China di Asia Society Policy Institute's Center for China Analysis, mengatakan langkah tersebut tidak sejalan dengan pergantian personel pada umumnya.

“Tidak biasa bagi Beijing untuk menunjuk orang luar untuk memimpin Pasukan Roket, tidak biasa untuk secara bersamaan menggantikan komandan dan komisaris politik dari pasukan apa pun, dan tidak biasa bagaimana para pemimpin sebelumnya menghilang selama beberapa bulan (terakhir),” katanya.

Roderick Lee, Direktur penelitian, USAF Air University China Aerospace Studies Institute di AS, mengatakan bagian yang paling tidak biasa dari pengumuman itu sendiri mungkin adalah pemilihan perwira Angkatan Laut PLA sebelumnya untuk menjadi Komandan Pasukan Roket. Ini sangat aneh, tetapi tidak sepenuhnya tidak pernah terdengar.

CNN telah mendekati Kementerian Pertahanan China untuk mengomentari perubahan kepemimpinan tersebut.

Pergantian kepemimpinan terjadi karena bukti menunjukkan kekuatan nuklir China yang berkembang – menciptakan peran yang lebih penting bagi Pasukan Roket, yang hingga 2016 dikenal sebagai Pasukan Artileri Kedua PLA.

Dalam beberapa tahun terakhir, foto satelit telah menunjukkan pembangunan ratusan silo untuk rudal balistik antarbenua di gurun China, dan Departemen Pertahanan AS memperkirakan pertumbuhan eksponensial dalam jumlah hulu ledak nuklir di gudang senjata Beijing dalam dekade berikutnya.

Menurut laporan Departemen Pertahanan AS pada 2022 tentang pengembangan militer China, China dapat memiliki sekitar 1.500 hulu ledak nuklir pada tahun 2035 jika Beijing terus menambah persediaannya dengan kecepatan saat ini.

Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa analis tentang kurangnya transparansi seputar perubahan kepemimpinan terbaru, terutama mengingat perlunya komunikasi internasional seputar persenjataan nuklir – dan dalam konteks kurangnya komunikasi militer tingkat tinggi saat ini antara China dan Amerika Serikat.

“Ini adalah orang-orang yang mengarahkan jari mereka ke pemicu nuklir. Mereka bertanggung jawab untuk menangani dan mengirimkan senjata nuklir China,” kata Drew Thompson, seorang peneliti senior di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kuan Yew di National University of Singapore.

“Memiliki pergantian personel semacam ini tanpa transparansi, tanpa komunikasi, mengurangi kepercayaan, meningkatkan risiko salah persepsi dan menggarisbawahi perlunya AS dan China untuk memiliki … dialog otoritatif tentang dinamika nuklir strategis,” lanjutnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement