Kedua negara juga tengah menjajaki kerja sama dalam bidang energi terbarukan. Puan berharap Indonesia dan Vietnam bisa bersama-sama mengembangkan kerja sama dalam bidang energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan energi fosil yang tertuang dalam kebijakan domestik dan regional.
"DPR RI dan Majelis Nasional Republik Vietnam dapat memastikan masing-masing negara menjamin pendanaan (financing) untuk mengakselerasi terwujudnya transisi energi terbarukan," katanya.
Selain itu dalam bidang pariwisata, Puan mendorong perluasan akses penerbangan langsung antara Indonesia–Vietnam di mana saat ini sudah ada penerbangan Ho Chi Minh ke Jakarta, dan Bali. Ke depan sedang diusahakan untuk dibuka akses penerbangan rute Jakarta-Hanoi.
BACA JUGA:
"Saya mendukung upaya memperkuat konektivitas dan pengembangan sektor pariwisata kedua negara. Adanya penerbangan langsung saat ini akan juga akan mendorong lalu lintas turis kedua negara," ungkap Puan.
Dalam pertemuan, kedua pemimpin Parlemen tersebut juga membahas tindak lanjut dari Perjanjian Delimitasi Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Pada tahun 2022 lalu, Indonesia dan Vietnam sepakat untuk menyelesaikan Implementing Arrangement serta proses ratifikasi perjanjian.
BACA JUGA:
Perjanjian Delimitasi Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dinilai sangat penting bagi politik, keamanan, stabilitas dan perekonomian kedua negara. Sebagai pimpinan lembaga legislatif, Puan mendorong agar proses ratifikasi tersebut dapat dipercepat.
"Kesepakatan delimitasi ZEE merupakan juga bukti komitmen kedua negara untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog. Parlemen perlu segera untuk melakukan ratifikasi," ucapnya.
Lebih jauh, Puan menyebut kerja sama parlemen kedua negara akan mendorong upaya Indonesia dan Vietnam dalam menghadapi kejahatan transnasional seperti peredaran gelap narkotika dan IUU Fishing.
"Selain itu, saya mendorong kedua badan parlemen dapat melakukan perbaikan regulasi di masing-masing negara," imbuh Puan.
Mantan Menko PMK itu pun mengajak Majelis Nasional Vietmam untuk bersama-sama menciptakan perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara. Sebab, kata Puan, Parlemen memiliki peran strategis untuk memberikan dukungan politik dan panduan dalam menentukan arah politik luar negeri.
"DPR RI memandang penting diplomasi parlemen baik secara bilateral, regional, dan global. Diplomasi Parlemen akan memperkuat diplomasi antar Pemerintah," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Vietnam, Vuong Dinh Hue berterima kasih atas sambutan hangat dari Puan dan rombongan DPR RI lainnya. Ia juga mengenang kedekatan Vietnam dan Indonesia yang sudah terjalin sejak era Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno.
“Semoga kerja sama DPR RI dan Majelis Nasional Vietnam akan semakin memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Vietnam,” kata Vuong Dinh Hue.
(Fakhrizal Fakhri )