NEW YORK - Taktik NATO yang dilatih dalam waktu singkat kepada pasukan Ukraina diklaim telah gagal membantu mereka meraih kesuksesan dalam pertempuran menghadapi pasukan Rusia, demikian dilaporkan. Dugaan ini muncul setelah pasukan Ukraina kembali menggunakan doktrin militer lama mereka dalam upaya menembus pertahanan Rusia.
Pasukan Ukraina, yang telah dua bulan melancarkan serangan balasan musim panas, telah menggunakan gaya tempur NATO dalam angkatan bersenjata mereka, bersama dengan persenjataan Barat seperti tank dan kendaraan lapis baja yang disediakan Amerika Serikat (AS).
Namun, laporan The New York Times pada Rabu, (2/8/2023) menyarankan bahwa pelatihan NATO mungkin tidak memberikan kesuksesan seperti yang diharapkan.
"Tentara Ukraina untuk saat ini mengesampingkan metode pertempuran AS dan kembali ke taktik yang paling dikenalnya," tulis Times.
Menurut penjelasan para ahli, salah satu alasan utama kegagalan itu adalah karena negara-negara NATO mengutamakan kerja sama antara persenjataan dan semua komponen militer mereka bekerja sama. Agar pasukan Ukraina berhasil menggunakan taktik Barat dan NATO, mereka membutuhkan superioritas udara—yang tidak mereka miliki.