Pasukan Ukraina saat ini tengah melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah-wilayahnya yang dikuasai Rusia. Namun, operasi militer Ukraina tersebut telah menerima kritik karena dianggap berjalan lamban, dengan kemajuan yang dinilai tidak signifikan.
Di sisi lain, Rusia pekan lalu mengklaim bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 43.000 tentara selama bulan Juni dan Juli, sejak dimulainya serangan balasan. Kremlin juga mengklaim bahwa tentara Rusia telah menghancurkan lebih dari 4.900 senjata berat dihancurkan selama periode waktu yang sama, termasuk 25 tank tempur utama Leopard buatan Jerman.
(Rahman Asmardika)