JAKARTA – Jakarta menduduki peringkat teratas kota paling tercemar di dunia pada Rabu, (9/8/2023) setelah secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei, menurut data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir.
Jakarta, yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa, mencatat tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari, menurut IQAir.
Residen Rizky Putra menyayangkan kualitas air yang semakin buruk membahayakan kesehatan anak-anaknya.
"Saya pikir situasinya sangat mengkhawatirkan," kata Rizky, (35), kepada Reuters TV di pinggir jalan di pusat kota Jakarta.
“Banyak sekali anak-anak yang sakit dengan keluhan dan gejala yang sama seperti batuk dan pilek,” ujarnya.
Penduduk Jakarta telah lama mengeluhkan air beracun dari lalu lintas yang kronis, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Beberapa dari mereka meluncurkan dan memenangkan gugatan perdata pada 2021 menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara.