Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Wali Songo, Ada yang Tubuhnya Sampai Berlumut Hingga Belajar di Palestina

Furqon Al Fauzi , Jurnalis-Minggu, 13 Agustus 2023 |07:05 WIB
Kisah Wali Songo, Ada yang Tubuhnya Sampai Berlumut Hingga Belajar di Palestina
Kisah Wali Songo (Foto: ist)
A
A
A

Menurut Babad Diponegoro, Sunan Ampel sangat berpengaruh di kalangan istana Majapahit. Bahkan istrinya pun berasal dari kalangan istana Raden Fatah, putra Prabu Brawijaya, Raja Majapahit, menjadi murid Ampel.

Sunan Ampel tercatat sebagai perancang Kerajaan Islam di pulau Jawa. Dialah yang mengangkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak. Disamping itu, Sunan Ampel juga ikut mendirikan Masjid Agung Demak pada tahun 1479 bersama wali-wali lain.

 BACA JUGA:

3# Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim). Nama aslinya adalah Raden Makdum Ibrahim. Beliau Putra Sunan Ampel. Sunan Bonang terkenal sebagai ahli ilmu kalam dan tauhid. Beliau dianggap sebagai pencipta gending jawa dalam rangka mengembangkan ajaran Islam di pesisir utara Jawa Timur.

Setelah belajar di Pasai, Aceh, Sunan Bonang kembali ke Bonang, Lasem dan Tuban, Jawa Timur, untuk mendirikan pondok pesantren.

4# Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishak dan ibunya bernama Dewi Sekardadu putra Menak Samboja. Kebesaran Sunan Giri terlihat antara lain sebagai anggota dewan Walisongo. Nama Sunan Giri tidak bisa dilepaskan dari proses pendirian kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak.

Ia pernah bertafakur di Goa sunyi selama 40 hari 40 malam untuk bermunajat kepada Allah. Usai bertafakkur ia teringat pada pesan ayahnya sewaktu belajar di Pasai untuk mencari daerah yang tanahnya mirip dengan yang dibawah dari negeri Pasai.

Melalui desa Margonoto sampailah Raden Paku di daerah perbatasan yang hawanya sejuk, lalu dia mendirikan pondok pesantren yang dinamakan Pesantren Giri.

5# Sunan Drajat, nama aslinya adalah Raden Syarifudin. Ada suber yang lain yang mengatakan namanya adalah Raden Qasim, putra Sunan Ampel dengan seorang ibu bernama Dewi Candrawati.

Jadi, Raden Qasim itu adalah saudaranya Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang). Oleh ayahnya yaitu Sunan Ampel, Raden Qasim diberi tugas untuk berdakwah di daerah sebalah barat Gresik, yaitu daerah antara Gresik dengan Tuban.

Di desa Jalag itulah Raden Qasim mendirikan pesantren. Ia berdakwah dengan menggunakan kesenian rakyat, yaitu dengan menabuh seperangkat gamelan untuk mengumpulkan orang, setelah itu lalu diberi ceramah agama.

Sampai sekarang seperangkat gamelan itu masih tersimpan dengan baik di museum di dekat makamnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement