LAHAINA - Tim pemulihan yang menyisir rumah dan kendaraan yang terbakar menjadi abu di Hawaii kemungkinan akan menemukan 10 hingga 20 korban lagi per hari, demikian diperingatkan Gubernur Josh Green.
Korban tewas bertambah menjadi 96 pada Minggu, (13/8/2023) menjadikan ini kebakaran paling mematikan di Amerika Serikat (AS) dalam lebih dari satu abad.
Gubernur Josh Green mengatakan kepada CBS News bahwa dibutuhkan waktu hingga 10 hari untuk mengetahui jumlah korban tewas secara penuh.
Hampir seluruh kota Lahaina musnah dalam kebakaran itu.
"Tidak ada yang bisa dilihat kecuali kehancuran total," kata Green kepada CBS, pada Minggu.
Dia menambahkan bahwa semua penduduk Lahaina - rumah bagi 12.000 orang - kemungkinan telah melarikan diri atau tewas dalam kebakaran tersebut. Dia mengatakan kru kemungkinan akan menemukan lebih banyak korban dan akan membutuhkan waktu untuk mengidentifikasi mereka.
"Sulit untuk mengenali siapa pun," kata Green sebagaimana dilansir BBC.
Sampai Sabtu, (12/8/2023) para pejabat di Lahaina mengatakan sejauh ini hanya 3% kota yang telah digeledah. Mereka telah menggunakan bantuan anjing mayat untuk mencari korban tambahan.
"Kami memiliki area yang harus kami kuasai setidaknya lima mil persegi, dan itu penuh dengan orang yang kami cintai," kata Kepala Polisi Maui Jeff Pelletier pada konferensi pers akhir pekan.
Sebanyak 10 anjing pencari telah dikerahkan oleh tim pencarian dan penyelamatan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), kata badan tersebut kepada CNN.
Beberapa juga telah dikirim dari departemen pemadam kebakaran California Selatan, kata para pejabat kepada wartawan.
Administrator FEMA Deanne Criswell, pada Senin, (14/8/2023) menolak untuk memberikan perkiraan pasti berapa lama misi pencarian dan pemulihan akan dilakukan dengan menyebut situasi "sangat berbahaya".
"Anjing-anjing itu hanya bisa bekerja cukup lama karena suhunya yang panas," kata Criswell, yang berpartisipasi dalam konferensi pers harian Gedung Putih dari jarak jauh dari Hawaii.
"Ada juga titik panas dan kami memiliki petugas pemadam kebakaran yang membantu menurunkan area tersebut sehingga anjing bisa masuk ke sana."
Anjing-anjing itu sangat efektif dalam menemukan jasad manusia, kata para ahli, tetapi perlu istirahat dan sering-sering minum di antara pencarian.
Sejauh ini hanya dua korban dari 96 korban yang telah diidentifikasi secara resmi berkat teknologi DNA. Kepala Polisi Pelletier elah mendorong orang-orang yang kehilangan anggota keluarga untuk mengirimkan sampel DNA untuk membantu upaya pencarian.
Dia juga mengimbau kesabaran bagi mereka yang ingin memasuki kota, karena masih ada sisa-sisa yang perlu ditemukan dan diidentifikasi.
Di satu titik, ada lebih dari 2.000 orang yang dilaporkan hilang sejak kebakaran melanda pulau Maui pekan lalu. Green mengatakan jumlah itu kini telah mencapai sekira 1.300 orang karena beberapa telah dapat terhubung kembali satu sama lain setelah akses ke layanan ponsel ditingkatkan.
Api mematikan di Lahaina masih menyala dan sekira 85% dapat diatasi, menurut pejabat Kabupaten Maui. Bagaimana api dimulai masih belum dikonfirmasi, meskipun dipicu oleh angin dari Badai Dora di dekatnya dan kondisi kekeringan.
(Rahman Asmardika)